North Catsman

Oleh : Aditya

Dalam hutan yang lebat terlihat seekor kucing hutan yang berwarna putih sedang mengendap-ngendap memburu mangsanya. Dari belakang pohon terlihat pemburu yang sedang sendirian berburu hewan yang sekira bisa dimakan. Kucing itu tak menyadari kehadiran si pemburu tiba-tiba tembakan melesat menuju kucing itu akan tetapi dia berhasil menghindar. Untuk kedua kali pemburu menembak dan kali ini si kucing tertembak. Kemudian pemburu itu mendekat dan melihat keadaan si kucing. Dia menyesal karena kucing itu yang mati dan bukan mangsa di depan si kucing. Akhirnya dia membawanya kerumah dan mengubur jasad kucing itu di belakang rumah. Hari demi hari dia sering berdoa untuk si kucing dan meminta maaf.

Satu minggu kemudian pemburu itu merasakan hal yang aneh. Dia bingung dan mencari apa yang menjadi keanehan itu. Tak lama mencari, ternyata kuburan si kucing menggunung seluas baskom besar. Pemburu terkejut melihat itu padahal sehari sebelumnya tak ada yang aneh. Saking penasarannya ia pun mengeruk gundukan tanah itu dengan tangannya sendiri. Perlahan dia mengeruk dan mengeruk tanah itu. Saat kedalaman 15 cm jari pemburu itu menyentuh sesuatu. Karena itu pemburu itu segera membersihkannya dari tanah. Terlihatlah selubung seukuran bayi terpampang dihadapannya. Dari balik selubung itu terdengar suara bayi yang merengek layaknya ingin segera minum susu dari ibunya. Benar benar seorang bayi yang ada di dalam selubung itu. Kemudian sesosok wanita dari belakang mengatakan, "Hai kau pemburu itu lah anak kamu. Rawatlah dan besarkan dia dengan kasih sayang. Niscaya dia akan membawa berkah bagimu. Aku berterima kasih kepadamu aku pikir kau sengaja menembakku. Aku pamit."
"Ini anakku? Hai nona tunggu maksud nona apa? Ah jadi bingung kenapa dia menganggap ini anakku? Aku kan tak punya rahim tak punya istri kenapa bisa ya? Hah sudahlah aku kan juga pengen punya anak dari dulu apa lagi laki-laki. Hahaha. Nang ning ning nang ning gong. Hm aku beri nama kamu.. Apa ya? Arjuna Sukarna. Kelak kamu akan jadi anak yang baik dan tentunya cakep kaya ayah ini. Ha. Ok. Sekarang mandi dulu habis itu kita makan. Ups minum susu."
***
Arjuna tumbuh menjadi seorang anak yang taat kepada orang tua dan taat beribadah. Pak Gatot si pemburu itu mulai memberikan latihan bela diri siang itu. Di bawah rimbunnya pohon jati yang kokoh mereka memulai gerakan pertama. Tak terduga sebelumnya Arjuna langsung lihai mengikuti gerakan dasar yang di ajarkan. Pak Gatot terpana melihat dia melakukannya dengan luwes. Dalam sekejap Arjuna menguasai semuanya.

Pak Gatot menginginkan Arjuna sedikit demi sedikit ilmu di pelajari. Namun Arjuna merengek untuk di ajarkan ke level berikutnya. Pak Gatot tak bisa menolak permintaannya tersebut yang membuat Pak Gatot bertanya-tanya dalam hatinya. Mulailah gerakan awal level tingkat lanjut yang di ajarkan.

Comments