Kopi Dalam Riwayatku Ngopi

Halo...Apa kabar kalian hari ini? Semoga baik-baik saja di mana pun kalian berada. Amin. Ngomong-ngomong, blogger sekarang sulit diakses melalu handphone yah. Untung ada www.x-sun.net jadi saya masih bisa update blog saya ini. Terima kasih mas bro Dian Sunday. Soal tidak dapat diakses mungkin karena isu dari Blogger alias perusahaan mbah Google. Yang menyatakan bahwa ada banyak perubahan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dalam produknya seperti Blogger. Kira-kira pertengahan November, saya sudah kesulitan untuk mengakses bahkan tidak bisa dibuka. Semoga awal Januari atau akhir Desember dapat diakses normal lagi.



Baik. Mungkin sekedar itu saja pembukaan dari saya. Sekarang kita beralih ke pokok pembicaraan yaitu kopi. Kopi adalah minuman yang paling digemari sebagian orang Indonesia. Bahkan di manca negara, di seluruh belahan dunia.



Pernahkah kalian minum kopi? Atau kalian penikmat kopi?



Lalu bagaimana rasanya?



Apakah ada perubahan suasana setelah meminumnya?




Pasti kalian punya jawaban dan pendapat yang berbeda-beda. Ada yang ini, ada yang itu, ada yang inu. Hehehe. Yang pasti kita tetap satu, manusia biasa.



Kopi Dalam Riwayatku Ngopi

Sebuah judul yang kuberikan pada entri kali ini. Entri yang menceritakan bagaimana awal mula saya minum kopi dan bagaimana saya memutuskan untuk jauh dari kopi. Tersurat pula, Enak dan tidaknya saya minum kopi. Ada juga perbandingan dari segi kesehatanku.



Awal Mula

Waktu itu kelas satu SMA, ketika sedang ikut kegiatan Pramuka. Dari situlah saya memberanikan minum kopi. Karena teman-teman ngopi dan juga ingin tahu rasa sebenarnya. Terlalu bodoh atau memang bodoh? Satu sendok penuh bubuk kopi Kapal Api saya tuangkan ke dalam gelas ukuran umum (150ml). Gula 2 sendok teh penuh, malah hampir 3 sendok. Lalu air panas pun meluncur ke dalam gelas. Saya aduk sampai gulanya benar-benar larut. Ketika sudah agak dingin, diminum tuh kopi. Rasanya pahit dan sedikit manis. Air sudah habis, ada sisa kopi di gelas. Saya tambah gula dan air panas lagi, diaduk lagi. Lalu diminum kembali. Malamnya, saya tidak tidur sampai lewat jam dua belas. Kira-kira seperti itu kejadian awal mulanya.



Setelah itu saya coba kopi instan. Sebenarnya bukan mencoba, tapi ditawari kopi. Waktu itu kopinya Coffeemix 3in1. Saya cicipin, namun rasanya? Juga masih pahit dan lebih manis. Itu pun minum setengah gelas, setengahnya diminum bapakku.



SMA pun usai, di masa kuliah saya mulai melirik ABC Kopi Susu.Yang mana karena saya suka susu. Kopi ini lebih enak dibanding CoffeeMix 3in1. Soal ampas, ada si. Waktu itu saya belum bisa menikmati kopi yang sesungguhnya. Jadi kaya minum susu, sekali minum cepat habis.



Pernah juga coba kopi Nescafe. Kopi tanpa ampas, yang paling nikmat di antara yang lain menurutku. Takarannya pas di lidah. Kopi dari Nestle ini T.O.P deh. Top juga produk lainnya seperti Dancow, Milo, dan lainnya.



Saya juga melirik kopi GoodDay yang banyak pilihan rasa. Tapi saya hanya coba beberapa rasa saja. Seperti mocca, caribian nut, dan beberapa lagi saya lupa. Enak sih, saya beri peringkat dua ternikmat deh.



Dari sidomuncul juga pernah coba tapi cuma sekali. Karena tidak enak. Lalu luwak white coffee. Baik original maupun rasa lain, menurut saya juga terasa kurang nikmat. Lalu pindah ke ABC lagi. Yang mendapat peringkat ke tiga. Karena peringkat satu jarang yang jual di warung dekat rumah.



Oh ya, lalu bagaimana bisa berhenti?

Karena sakit maag setengah tahun lalu, sejak waktu itu saya memutuskan berhenti ngopi. Namun tidak sepenuhnya bisa berhenti benar. Kemarin ada kopi Home's Coffee produk asal Malaysia yang dikasih Bude dari Singapore. Dari segala kopi di atas kopi ini yang paling keras. Berisi 40 gr saya buat 1 mug penuh. Agar lebih manis, saya tambahkan gula secukupnya. Karena saya pencinta rasa manis. Sambel pun harus agak manis. Hehe. Biasanya kalau dulu waktu ngopi di malam hari, jam 12 saya masih bisa menidurkan diri. Tapi dalam kondisi tidak ada rencana begadang. Kemarin setelah minum kopi ini, hampir jam 3 pagi saya baru tidur. Itupun saya paksakan. Agak deg-degan juga setelahnya.





Kesimpulannya, kopi memang enak diminum. Tapi dari segi kesehatan tidak bersahabat. Jadi sering begadang, gangguan lambung, jantung, sesak nafas, gangguan mata, kencing susah, tenggorokan kering, bahkan ada sebuah cerita dari seorang penikmat kopi. Dia terkena prostat gara-gara keseringan ngopi. Almarhum Mbah Surip saja sakit gara-gara kopi yang akhirnya membuat dia meninggal dunia. Hm. Air putih lebih baik. Air putih selain menambah cairan tubuh dan menghilangkan haus. Air putih juga berfungsi melancarkan metabolisme ginjal. Jadi, yuk mari kita minum air putih yang banyak minimal 8 gelas per hari. Agar lebih sehat. Sekian dari saya, saya ucapkan terima kasih. See you!

Comments