Ashpalt dan Saluran Air
Hai sahabat Abone Corp. Kalian tahu aspal kan? Itu lho yang bahan dasar jalan raya, baik di kota maupun di desa. Mungkin rumah kalian berada di tepi jalanan beraspal. Bukan aspal duit ataupun benda yang lain. Bukan asli tapi palsu. Aspal yaitu residu dari pengolahan minyak bumi. Aspal berasal dari bahasa arab "asfalasafilin". Artinya tempat yang serendah-rendahnya.
Arti tersebut terbukti setelah aspal dilelehkan dan diratakan menjadi jalan raya. Aspal itu berada di bawah apapun. Seperti kotoran kuda, ludah, ingus, dan apapun yang menjijikkan. Mereka masih berada di atasnya aspal. Jangan mau deh jika kalian dikatakan muka aspal.
Kemudian saya mau bertanya kepada sahabat Abone Corp. Apakah jalan aspal di daerah kalian mulus?
# Eits yang jorok, keluar saja sana!
Jawabannya pasti bermacam-macam. Ada yang jawab rusak ringan, sedang, atau parah. Bahkan pasti ada yang mulus. Akan tetapi di tengah jalan atau tepi terlihat berlubang.
Tapi apakah sahabat Abone Corp tahu apa penyebabnya sehingga jalan aspal itu rusak? Nah salah satu penyebabnya yaitu karena ada saluran air di bawah aspal yang rusak. Lalu perusahaan bagian perbaikan saluran air mengebor aspal untuk membuka pipa saluran yang tertutup aspal. Setelahnya dibiarkan dan hanya ditutup dengan tanah. Kalau pun ditutup aspal, kualitasnya pasti buruk. Tidak dikembalikan seperti sedia kala. Satu bulan, saya pastikan sudah rusak lagi.
Saya heran, kenapa tidak ada kerja sama antara pihak jalan dengan pihak air. Dua-duanya harus tanggung jawab atas ketidak-nyamanan masyarakat, terutama pengguna jalan raya. Saya pikir itu proyek akal-akalan agar dapat uang. Saluran yang rusak saja hanya beberapa senti, eh menggali lubangnya besar-besar. Semut saja lubangnya sebesar badan semut. Aduh, cape deh. Tangan ane kesemutan.
# Wah penulis bawa-bawa logat di www.facebook.com .
* Emangnye kagak boleh?
# Boleh kok.
Mungkin cukup itu saja unek-unek yang dapat saya keluarkan sekarang. Dari pada nganggur gratisan internetannya. Hahahaha.... Maklum manusia normal yang gila akan gratisan.
Arti tersebut terbukti setelah aspal dilelehkan dan diratakan menjadi jalan raya. Aspal itu berada di bawah apapun. Seperti kotoran kuda, ludah, ingus, dan apapun yang menjijikkan. Mereka masih berada di atasnya aspal. Jangan mau deh jika kalian dikatakan muka aspal.
Kemudian saya mau bertanya kepada sahabat Abone Corp. Apakah jalan aspal di daerah kalian mulus?
# Eits yang jorok, keluar saja sana!
Jawabannya pasti bermacam-macam. Ada yang jawab rusak ringan, sedang, atau parah. Bahkan pasti ada yang mulus. Akan tetapi di tengah jalan atau tepi terlihat berlubang.
Tapi apakah sahabat Abone Corp tahu apa penyebabnya sehingga jalan aspal itu rusak? Nah salah satu penyebabnya yaitu karena ada saluran air di bawah aspal yang rusak. Lalu perusahaan bagian perbaikan saluran air mengebor aspal untuk membuka pipa saluran yang tertutup aspal. Setelahnya dibiarkan dan hanya ditutup dengan tanah. Kalau pun ditutup aspal, kualitasnya pasti buruk. Tidak dikembalikan seperti sedia kala. Satu bulan, saya pastikan sudah rusak lagi.
Saya heran, kenapa tidak ada kerja sama antara pihak jalan dengan pihak air. Dua-duanya harus tanggung jawab atas ketidak-nyamanan masyarakat, terutama pengguna jalan raya. Saya pikir itu proyek akal-akalan agar dapat uang. Saluran yang rusak saja hanya beberapa senti, eh menggali lubangnya besar-besar. Semut saja lubangnya sebesar badan semut. Aduh, cape deh. Tangan ane kesemutan.
# Wah penulis bawa-bawa logat di www.facebook.com .
* Emangnye kagak boleh?
# Boleh kok.
Mungkin cukup itu saja unek-unek yang dapat saya keluarkan sekarang. Dari pada nganggur gratisan internetannya. Hahahaha.... Maklum manusia normal yang gila akan gratisan.
benar, bukan hanya perusahaan air, perusahaan telepon juga sering menghancurkan aspal tanpa memperbaikinya lagi, belum lagi banyak pelanggaran tentang kendaraan berat yang harusnya tidak melintas. Semoga pemerintah baca artikel ini (y)
ReplyDeleteYups bener. Semoga saja. Mungkin mas bro bisa membagikannya dan menandai pemerintah di sosmed.
ReplyDelete