Apa 11 jam pelajaran?
Jaman sudah berubah. Memang itu kenyataan. Jaman saya dan jaman anak-anak sekarang berbeda. Dulu main game virtual (baca: PS, NITENDO, dkk) itu 'tidak lazim' dan banyak ortu melarangnya. Katanya si membuat anak jadi malas belajar. Iya sih kalau sampai overtime dan bolos gara-gara main PS.
Nah sekarang? Malah ada yang membiarkan anaknya bermain game. Asal dia diam dan tidak rewel. Dulu PlayStasion sekarang game Online. Maraknya game Online membuat para warnet beralih menjadi warung game online (wargaline).
Dunia game yang over menyinggung tentang pendidikan. Nah mungkin untuk menekan pelajar yang bermain GO (game online), tepatnya mungkin hanya di area Jawa Tengah, sistem jam pelajaran SMA diubah. Yang tadinya 8 jam menjadi 11 jam pelajaran. Yang tadinya enam hari pertemuan per minggunya menjadi lima hari.
Dengan kondisi seperti ini banyak menuai protes, komplain, dan keluhan. Terutama bagi pelajar yang jauh dari rumah. Baik yang pakai motor ataupun pakai angkot. Untuk pelajar yang naik angkot biasanya menunggu angkot lebih lama. Karena jam 5 sore sudah jarang angkot yang melintas.
Ya akhir-akhir ini belum juga musim hujan. Nah kalau sudah musim hujan? Sudah capek di sekolah eh kehujanan. Oke si buat yang kesehatannya terjaga dengan baik. Nah kalau yang mempunyai penyakit tertentu.
Eh kenapa jadi masalah kesehatan? Ya mungkin dengan sistem seperti ini membuat pelajar jadi lebih kuat. Entah apa yang dimaksud dinas pendidikan dengan sistem 11 jam pelajaran.
Yang jelas saya berharap ini percobaan saja dan kembali normal ke 8 jam pelajaran. Ini hanya sekedar pandangan saya, unek-unek dan sekilas apa yang terjadi di sekitar saya.
Nah sekarang? Malah ada yang membiarkan anaknya bermain game. Asal dia diam dan tidak rewel. Dulu PlayStasion sekarang game Online. Maraknya game Online membuat para warnet beralih menjadi warung game online (wargaline).
Dunia game yang over menyinggung tentang pendidikan. Nah mungkin untuk menekan pelajar yang bermain GO (game online), tepatnya mungkin hanya di area Jawa Tengah, sistem jam pelajaran SMA diubah. Yang tadinya 8 jam menjadi 11 jam pelajaran. Yang tadinya enam hari pertemuan per minggunya menjadi lima hari.
Dengan kondisi seperti ini banyak menuai protes, komplain, dan keluhan. Terutama bagi pelajar yang jauh dari rumah. Baik yang pakai motor ataupun pakai angkot. Untuk pelajar yang naik angkot biasanya menunggu angkot lebih lama. Karena jam 5 sore sudah jarang angkot yang melintas.
Ya akhir-akhir ini belum juga musim hujan. Nah kalau sudah musim hujan? Sudah capek di sekolah eh kehujanan. Oke si buat yang kesehatannya terjaga dengan baik. Nah kalau yang mempunyai penyakit tertentu.
Eh kenapa jadi masalah kesehatan? Ya mungkin dengan sistem seperti ini membuat pelajar jadi lebih kuat. Entah apa yang dimaksud dinas pendidikan dengan sistem 11 jam pelajaran.
Yang jelas saya berharap ini percobaan saja dan kembali normal ke 8 jam pelajaran. Ini hanya sekedar pandangan saya, unek-unek dan sekilas apa yang terjadi di sekitar saya.
Comments
Post a Comment
Terima kasih sudah mampir.
Jangan lupa komen ya. Satu saja sangat membantu untuk kemajuan blog ini.
Ingat yang sopan komennya. Oke. :)